Senin, 12 September 2016

hibridisasi orbital


Teori hibridisasi dipromosikan oleh kimiawan “Linus Pauling” dalam menjelaskan struktur molekul seperti metana ( CH4). Secara historis, konsep ini dikembangkan untuk sistem-sistem kimia yang sederhana, namun pendekatan ini selanjutnya diaplikasikan lebih luas,  dan sekarang ini dianggap sebagai sebuah heuristik yang efektif untuk merasionalkan struktur  senyawa organik.
Hibridisasi dapat didefinisikan sebagai peleburan orbital-orbital dari tingkat energi yang berbeda menjadi orbital yang orbital yang energinya setingkat.  Teori hibridisasi sering digunakan dalam kimia organik, biasanya digunakan untuk menjelaskan molekul yang terdiri dari atom C, N, dan O  (kadang kala juga P dan S). Penjelasannya dimulai dari bagaimana sebuah ikatan terorganisasikan dalam metana.
Orbital yang bergabung harus mempunyai tingkat energi sama atau hampir sama orbital hybrid yang terbentuk sama banyaknya dengan orbital yang bergabung. Jumlah orbital hibrida (hasil hibridisasi) sama dengan jumlah orbital yang terlihat pada hibridasi itu. Berbagai tipe hibridisasi disajikan dalam tabel berikut:

Dalam hibridisasi yang bergabung adalah orbital bukan electron. Pembentukan orbital hybrid melalui proses hibridisasi adalah sebagai berikut:
1.      Salah satu electron yang berpasangan berpromosi ke orbital yang lebih tinggi tingkat energinya sehingga jumlah electron yang tidak berpasangan sama dengan jumlah ikatan yang akan terbentuk. Atom yang sedemikian disebut dalam keadaan tereksitasi. Promosi yang mungkin adalah dari ns ke np dan ns ke ns ke nd atau (n-1)d.
2. Penggabungan orbital mengakibatkan kerapatan electron lebih besar di daerah orbital hybrid.
3. Terjadi tumpang tindih orbital hybrid dengan orbital atom lain sehingga membentuk ikatan kovalen atau kovalen koordinasi.

Pada awalnya, atom C memiliki nomor atom=6 dan memiliki konfigurasi seperti diatas. berdasarkan teori ikatan valensi, karbon seharusnya membentuk ikatan kovalen menghasilkan CH2 karena karbon mempunyai dua elektron tak berpasangan secara konfigurasi elektron. meskipun demikian, melalui eksperimen dapat ditunjukan bahwa CH2 sangat reaktif dan tidak terbentuk setelah akhir reaksi (meskipun hal ini juga tidak menjelaskan bagaimana CH4 dapat terbentuk). untuk membentuk 4 ikatan, konfigurasi karbon harus mempunyai empat elektron berpasangan

Oleh karena ternyata atom C membentuk 4 ikatan kovalen dapat dianggap bahwa 1 elektron dari orbital 2s dipromosikan ke orbital 2p, sehingga atom C mempunyai 4elektron tunggal yang memiliki empat energi ikatan yang sama. dilakukan hibridisasi orbital karena mempunyai energi yang lebih kecil dibandingkan dengan orbital terpisah sehingga menghasilkan senyawa yang lebih stabil ketika terjadi hibridisasi dan ikatan yang terbentuk juga akan lebih baik.

Orbital hibridanya ditandai dengan sp3 untuk menyatakan asalnya, yaitu satu orbital s dan 3 orbital p.

(Hibridasi pada CH4)

Menentukan hibridisasi dapat diperoleh dari domain electron dengan melihat PEB dan PEI yang dipromosikan atau perpindahan elektron diatom pusat yang memiliki jumlah elektron penuh dalam orbital tersebut, harus dipromosi ke orbital selanjutnya agar diperoleh orbital setengah penuh untuk mengikat elektron pada ikatannya. 

-----------------------------
ikatan rangkap konjugasi
Ikatan rangkap terkonjugasi adalah ikatan yang kedudukannya diantara oleh satu ikatan tunggal seperti -CH=CH-CH=-CH. terutama dalam system konjugasi atau senyawa organic yang atom-atomnya secara kovalen berikatan tunggal dan ganda secara bergantian (C=C-C=C-C) dan mempengaruhi satu sama lainnya membentuk daerah delokalisasi electron disebut dengan konjugasi. Elektron-elektron pada daerah delokalisasi bukanlah milik salah satu atom, melainkan milik keseluruhan system konjugasi ini. Ikatan rangkap memiliki energi yang lebih rendah, sehingga mudah diputuskan, sebaliknya ikatan tunggal memiliki energi yang tinggi sehingga susah untuk diputuskan. Konjugasi juga bisa disebut kestabilan struktur.





5 komentar:

  1. Sedikit penambahan materi dari saya
    Ikatan pada Orbital Molekular
    • Untuk membentuk molekul yang stabil maka elektron di dalam orbital ikatan harus lebih banyak dibandingkan di dalam orbital anti-ikatan
    • Ikatan yang terbentuk akan berada pada energi yang lebih rendah, sehingga menjadi lebih stabil
    • Orbital ikatan dan anti-ikatan untuk ikatan-s dan ikatan-p harus dipertimbangkan

    Fungsi gelombang elektron dalam suatu atom disebut orbital atom. Karena kebolehjadian menemukan elektron dalam orbital molekul sebanding dengan kuadrat fungsi gelombang, peta elektron nampak seperti fungsi gelombang. Suatu fungsi gelombang mempunyai daerah beramplitudo positif dan negatif yang disebut cuping (lobes). Tumpang tindih cuping positif dengan positif atau negatif dengan negatif dalam molekul akan memperkuat satu sama lain membentuk ikatan, tetapi cuping positif dengan negatif akan meniadakan satu sama lain tidak membentuk ikatan. Besarnya efek interferensi ini mempengaruhi besarnya integral tumpang tindih dalam kimia kuantum.

    BalasHapus
  2. baiklah friska terimakasih atas pertanyaannya. saya akan menjawab:
    HIBRIDISASI SPDalam hibridisasi sp, orbital 2s digabung dengan salah satu orbital 2p (misalnya 2px) untukmemberikan energi dua orbital hibrida sp yang sama. Hal ini membuat dua orbital 2p terpengaruh (2py dan 2pz) dengan energi sedikit lebih tinggi dari orbital hibridisasi

    BalasHapus
  3. terimakasih ikhsan atas penambahan materinya. semoga bermanfaat

    BalasHapus
  4. Assalamaualaikum annisa, saya ingin menambahkan sedikit materi tentang aturan hibridisasi
    1.Orbital yang bergabung harus mempunyai tingkat energy yang sama atau hampir sama.
    2.Orbital hybrid yang terbentuk sama banyaknya dengan orbital yang bergabung.
    3.Dalam hibridisasi yang bergabung adalah orbital bukan electron.

    BalasHapus
  5. Assalamaualaikum annisa, saya ingin menambahkan sedikit materi tentang aturan hibridisasi
    1.Orbital yang bergabung harus mempunyai tingkat energy yang sama atau hampir sama.
    2.Orbital hybrid yang terbentuk sama banyaknya dengan orbital yang bergabung.
    3.Dalam hibridisasi yang bergabung adalah orbital bukan electron.

    BalasHapus