Minggu, 25 September 2016



Isomer Struktural Senyawa Hidrokarbon dan Sistem Nomenklatur

Sistem nomenklatur
Pada tahun 1800, pada awal kimia organik baru muncul, semua senywa organik yang ditemukan belum diketahui strukturnya dan untuk mengindentifikasinya harus diberi nama. Para ahli kimia yang memberi nama senyawa organik tersebut lebih menekankan pada sifatnya, asalnya, atau sekadar memuaskan penemunya. 
Nama resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi IUPAC. Menurut IUPAC, nama unsur tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada di awal kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20, banyak laboratorium mampu menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi untuk dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula oleh IUPAC, dan umumnya mengadopsi nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut.
Jumlah karbon
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
20
30
Awalan
Met-
Et-
Prop-
But-
Pent-
Heks-
Hept-
Okt-
Non-
Dek-
Undek-
Dodek-
Tridek-
Tetradek-
Pentadek-
Eikos-
Triakont


Rumus =          Awalan(Prefix) + Induk(Parent) + Akhiran(sufix)







a. isomer struktural
Isomer struktural adalah senyawa dari rumus kimia yang sama yang memiliki struktur dan sifat yang berbeda didasarkan pada bagaimana konstituen atom mereka diurut.sebagai contoh, ada 4 buah atom C, dimana salah satunya berbentuk rantai panjang dan satunya memiliki cabang.
 b. isomer posisi
merupakan molekul yang mempunyai posisi gugus fungsi yang berbeda, melekat pada rantai induk yang sama.
c. isomer gugus fungsi
merupakan isomer struktur yang memiliki rumus molekul yang sama, namun atom-atomnya terhubung dengan cara lain sehingga membentuk gugus fungsi yang berbeda.


pertanyaan:
Apa yang menyebabkan sudut ikatan pada H-C-H lebih pendek dibandingkan sudut ikatan H-C-C ?
 
jawab:
 
jika tolakan antar pasangan elektron dalam kulit valensi atom sama besar maka seharusnya sudut ikatan sesuai dengan perkiraan. namun, pada kenyataannya perkiraan yang diharapkan tidak sesuai. ada perbedaan kekuatan tolakan antara PEI dan PEB, dimana gaya tolak PEB lebih kuat dari PEI sehingga sudut ikatan di antara ketiga PEI lebih kecil dari perkiraan.  Hal ini disebabkan karena pasangan elektron bebas memerlukan ruang lebih besar dibandingkan pasangan elektron ikatan. Ikatan pergerakan elektron yang terjadi pada PEB lebih leluasa dibandingkan PEI yang kaku dan tegar akibat terikat diantara dua atom.
Sehingga PEB memerlukan ruang gerak yang lebih besar dari PEI dan berdampak pada tolakan PEB lebih besar dibandingkan tolakan pada PEI. 
 
       

Senin, 19 September 2016

hidrokarbon


A.  Pengertian Hidrokarbon


Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang tersusun dari atom karbon dan hidrogen. Karbon merupakan unsur golongan 14 pada periode ke-2 dalam tabel periodik unsur. Dengan 4 elektron valensi yang dimilikinya, unsur karbon memiliki keunikan tersendiri. Senyawa yang ditemukan memiliki beberapa bentuk murninya seperti Grafit, intan, ataupun pada graphene ini merupakan unsur yang penting dalam kehidupan. Hidrokarbon ini ditemui banyak terdapat pada bahan bakar fosil, yaitu batubara, minyak dan gas alam.
Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, yang terdiri dari satu atom karbon dengan empat atom hidrogen (CH4). Metana merupakan molekul yang mempunyai struktur ruang tatrahedron dengan atom karbon sebagai atom pusatnya dan atom hidrogen yang terdapat pada keempat sudutnya.
Keunikan Sifat Atom Karbon:
·         Atom karbon dapat berikatan dengan sesama atom karbon.
·         Dapat membentuk empat ikatan kovalen yang kuat.
·         Memiliki kemampuan untuk berikatan rangkap II dan rangkap III
·         Dapat membentuk rantai ikatan yang panjang.
Pengelompokan Atom Karbon
Atom karbon dikelompokkan berdasarkan kedudukannya pada rantai senyawa hidrokarbon:
·         Atom C yang mengikat 1 atom C langsung disebut Atom C Primer
·         Atom C yang mengikat 2 atom C lainnya disebut Atom C Sekunder
·         Atom C yang mengikat 3 atom C lainnya disebut Atom C Tersier
·         Atom C yang mengikat 4 atom C lain disebut Atom C Kuartener.
Berdasarkan ikatan yang terdapat pada rantai karbonnya, hidrokarbon dibedakan menjadi:
a.                           Hidrokarbon Jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana. Alkana mempunyai rumus umum: CnH2n+2

b.         Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut dengan alkena, mempunyai rumus umum: CnH2n dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut dengan alkuna, dengan rumus umum: CnH2n-2
gambar etena


 gambar etuna
B. KEGUNAAN HIRDOKARBON
1. Kegunaan Alkana
Alkana digunakan sebagai bahan bakar. Manfaat utama alkana diantaranya:
a. Metana merupakan senyawa utama yang terkandung dalam gas alam cair atau LNG (Liquefied Natural Gas). Gas alam banyak digunakan sebagai bahan bakar di industri rumah tangga.
b. Alkana dengan jumlah atom karbon 2 (etana) sampai 5 (pentana) terkandung dalam LPG (Liquefied Petroleum Gas) atau lebih dikenal sebagai elpiji. Elpiji digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga.
c. Butana digunakan sebagai pengisi korek api.
d. Oktana merupakan senyawa utama yang terkandung dalam bensin. Bensin digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.
e. Selain digunakan sebagai bahan bakar, alkana juga dimanfaatkan sebagai pelarut non polar yang dapat melarutkan senyawa senyawa non polar.
f. Lilin dan aspal merupakan senyawa alkana suku tinggi (rantai karbonnya mencapai lebih dari 20 atom karbon). Lilin digunakan dalam berbagai industri tekstil (untuk membatik) sedangkan aspal digunakan untuk pengerasan jalan.

2. Kegunaan alkena dan alkuna
a. Plastik
Molekul molekul etena dapat bergabung memmbentuk polietena, yaitu suatu polimer yang digunakan untuk membuat peralatan dari plastik. Demikian juga molekul molekul propena dapat bergabung membentuk polipropena yang digunakan untuk membuat peralatan masak dan serat sintetis.
b. Karet alam dan getah perca
Alkena alami yang banyak dimanfaatkan yaitu karet dan getah perca. Karet (dicampur dengan belerang) digunakan untuk membuat ban kendaraan, sedangkan getah perca untuk bahan insulasi.